Menerima hadiah dengan bangga namun membuat kecewa tapi sangat berharga adalah pengalaman pertama dan tergila selama hidupkku, banyangkan saja dengan bangganya membuka bingkisan hadiahku tapi yang ada cuman batu dan dua buah gantungan kunci ” huuuuu apa ini begini hadiah atau penghinaan” spontan kata-kata itu keluar dari mulutku lengkap dengan logat racikanku sendiri ,benar-benar gila, tapi ini semua pasti ada hikmahnya gumanku dalam hati seraya melangkah dan melemparkan batu yang aku sebut hadiah tersadis di dunia.
Kisah gila ini
bermuala saat saya dan sahabat-sahabat mengadakan pertemuan di ruangan Redaksi
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informatika Mahasiswa (LIMA) Washilah, tepatnya di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Lantai III. Awalnya saya menerima sms dari kak Asrul (Ketua Devisi Litbang LIMA Washilah) untuk
hadir di ruang Redaksi hari Senin (02/12/2013 ) Pukul 15.00 Wita untuk pembrian
hadiah dan rapat penting. Dalam hati saya sudah timbul pertanyaan “besok hadiah
apa yah?”.Keesokan harinya saya dengan semangat pagi menuju Kampus tercinta
yang jaraknya sekitar 500 meter dari kosan saya. Tiba di kampus saya menyapa
beberapa teman yang duduk santai di gazebo depan Fakultas Dakwah dan
komunikasi. Setelah gosip-gosip sedikit
akhirnya hujan turun lagi dan sayapun berlari ke PKM yang jaraknya
sekitar 50 meter gazebo.Sampai di PKM saya melihat jam tangan pemberian pacar
saya, waduh ini baru pukul 13.00 bisa
berkarat kalau saya menuggu 2 jam, ” tapi yah tidak salah juga lansung ke
Redaksi untuk istrahat sambil curi ilmunya senior” ucapku sambil berlari menuju lalntai III PKM.
Siang itu sebelum waktu rapat saya bercerita dengan kak Lukman sambil baca
Koran yang menurutku tidak berbobot. Tak terasa waktu sudah berputar selama 2
jam bertanda bahwa kami akan rapat dan pemberian hadiah. Tapi kak Asrul belum
menampakkan sosoknya yang sedikit kurang gemuk, kami menuggu sampai kak Asrul
muncul dari balik pintu Redaksi. Setelah Kak Asrul tiba kami memulai rapat
dengan agenda Kunjungan Media yang akan di laksanakan dalam waktu dekat ini,
setelah rapat tiba saatnya yang saya tunggu-tunggu yaitu pemberian hadiah,
betapa senangnya ketika saya di berikan hadiah,melihat hadiah saya bingkisannya
lebih besar dari yang lain membuat
berfikir kira-kira isi dari bingkisan
itu apa ? tapi pasti besar . Setelah itu kak Asrul bilang jangan buka sebelum
sampai di kost, tapi saya sudah tidak sabar lagi, secara sembunyi-sembunyi saya
dan teman membuka bingkisan itu tapi apa
yang terjadi seketika wajahku dan perasaanku hancur melihat hanya sebuah batu
merah dan dua buah gantungan kunci di dalam bingkisan itu. Akhirnya aku pulang
dengan rasa hati yang amburadul.
Kejadian ini
sangat gila tapi dengan itu saya bisa merasakan nilai dari sebuah pemberian,
walaupun kecewa tapi mengandung sejuta pelajaran. Saya merasa terdorong untuk
lebih kokoh bagaikan batu merah walaupun kecil tapi dengan kekuatannya dan
komitmennya sehingga mampu berdiri hingga ratusan meter di angkasa menjadi
bangunan tempat manusia berakatifitas, dan aku akan menggantung cita-citaku
setinggi langit bersama gantungan kunci kesuksesan. Dan akhirnya bagi saya
semua yang ada adalah hikmah dan dari pengalaman kita bisa tau sedikit dari
banyak hal.